Penampakan Bidadari di Gunung merapi

Letusan merapi terus terjadi, sejak tgl 26-oktober-2010, sampai munculnya lava pijar tgl 2-november-2010. Lava pijar yang muncul di malam hari, oleh beberapa kalangan di sebut sebagai serupaan bidadari, berikut foto di detik.com:
GB
Lava pijar Merapi keluar dari kubah lava tampak merah menyala terlihat dari pinggir Kali Woro Desa, Balerante Kecamatan Kemalang, Klaten Jawa Tengah pada hari Selasa (2/11/2010) pukul 23.00 WIB.
Foto dimalam hari dengan lava pijar membentuk kilatan lava seorang wanita dengan kedua tangan menenelentang, itulah berita-berita yang ramai, sebagaimana penampakan mbah petruk (baca Penampakan Mbah Petruk Sebelum Gunung Merapi Meletus)
Foto tersebut milik Suswanto (40), warga Dusun Anom, Desa Sudimoro, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah
Benarkah foto-foto itu menampakkan foto dengan kesan tertentu bagi yang melihatnya ?
Agar menjawab hal itu, maka sesungguhnya dialam semesta ini, semuanya adalah milik Allah swt semata, entah oleh Allah dibentuk sebagai awan yang mirip dengan ornamen tertentu, atau pijaran api yang membentuk simbol tertentu, semua adalah kehendak Allah swt semata. Merujuk pada letusan merapi yang terjadi tgl 26-10-2010, kemudian tampak lava pijar yang berkesan tertentu tgl 2-11-2010, tersebutlah Surat ke 20 ayat ke 6 yang menyebutkan:
Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.
Sebuah foto dengan kesan tertentu adalah wajar saja, dimana hal itu dapat diartikan sebagai sebuah pesan Allah swt tentang kebesaranNya, khususnya di bulan novemver ini, yaitu tgl 2-11-2010 itulah lava pijar mulai muncul. Kemunculan ini sebagai sebuah memori tahun 2006 lalu, tentang sebuah kesan pula tercatat tgl 22-11-2006, ledakan lumpur lapindo yang membentuk asma Allah, (sumber detik.com)
Sebuah foto dengan kesan tertentu sebagai simbol simbol dialam ini, sesungguhnya adalah sebuah peringatanNya, terlebih pada ledakan foto 22-11-2006 lalu sebagai sebuah iktibar bagi kita semua yaitu tercatat pada surat 22 ayat 11 yang menyebutkan salah satu sifat manusia secara umum dimana sebuah pengabdian bergantung kepada nasib yang menimpa diri masing-masing.
11. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi [981]; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang [982]. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.
[981]. Maksudnya: tidak dengan penuh keyakinan. [982]. Maksudnya: kembali kafir lagi.
Foto ‘bidadari’ yang di foto tgl 2-11-2010 itulah pula menceritakan tentang kepuran-puraan dari sebuah keimanan kepada Allah swt, dimana pada surat 2 ayat 11 telah dijelaskan siapa sesungguhnya yang membuat kerusakan dimuka bumi ini, surat 2 ayat 11:
11. Dan bila dikatakan kepada mereka:”Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”
Inilah sebuah pesan dari gunung merapi yang lebih luas daripada hanya sekedar mbah petruk, seorang bidadari atau apapun itu namanya, sesungguhnya telah terang akan gunung merapi itu yang telah mengubur ‘tokoh bangsa’ yaitu mbah marijan yang dielu-elukan sebagai pembuat kebaikan di muka bumi (merapi), Menag: Mbah Maridjan Memberikan Inspirasi Keteladanan sesungguhnya korban yang banyak justru berada di sekitar beliau, Korban tewas di sekitar Mbah Maridjan jadi 16 orang
Mengapa pesan dari gunung merapi lebih tertuju pada mbah marijan ?
Hal ini berkaitan dengan beberapa hal yang telah berlalu di masa jaya beliau yaitu tahun 2006 lalu, dimana itulah beliau, 26/08/2006 13:36 WIB Mbah Marijan Pimpin Labuhan Merapi
Bagus Kurniawan – detikcom
Sleman – Juru kunci Gunung Merapi, RP Suraksohargo yang lebih dikenal Mbah Marijan memimpin prosesi labuhan alit di Gerbang Srimanganti atau Pos 2 Merapi. Upacara labuhan alit yang jatuh setiap tanggal 30 Rejeb penanggalan Jawa 1939 itu dilakukan untuk memperingati jumenengan dalem atau naik tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai raja Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat.
Upacara adat Labuhan Merapi hari ini, Sabtu (26/8/2006) di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Sleman yang juga menjadi kediaman juru kunci Merapi, Mbah Marijan. Prosesi ini digelar sehari setelah dilakukan upacara labuhan di Parangkusumo Bantul. Sebelum dilakukan prosesi, pada hari Jumat  kemarin telah dilakukan upacara serah terima ubarampe labuhan dari utusan kraton kepada pejabat Kabupaten Sleman di Kecamatan Cangkringan. Dari kecamatan, barang-barang
yang akan dilabuh ini pada sore harinya akan diserahkan kepada kepada juru kunci Merapi, untuk disemayamkan. Baru pada hari Sabtu pagi, prosesi labuhan dimulai dipimpin Mbah Marijan bersama beberapa abdi dalem kraton lainnya. Ratusan warga turut hadir memadati halaman rumah Mbah Marijan untuk menyaksikan prosesi tahunan ini.
Sebelum prosesi arak-arakan dimulai, warga yang ingin ngalap berkah sudah ada yang mendaki lebih dulu melalui jalur pendakian bagian selatan. Menjelang subuh sudah banyak warga yang berkumpul di pendopo Srimanganti tempat prosesi labuhan dimulai yakni di Pos 2 di wilayah Kendhit yang merupakan batas hutan vegetasi Merapi. Sejak pagi hingga acara berlangsung langit cerah dengan suhu udara sekitar 20 derajat Celcius. Menjelang dilaksanakan upacara labuhan sejak Jumat sore hingga Sabtu pagi, Merapi tampak jelas, meski beberapa hari sebelumnya gunung itu selalu tertutup kabut. Beberapa barang yang dilabuh sebanyak 8 macam meliputi, kain sinjang cangkring, semekan gadhung melati, semekan bango tolak, peningset yudharaga, selendang cindhe, kain kampuh poleng, minyak wangi, kemenyan ratus, uang kepeng dan beberapa sesaji diantaranya nasi ingkung lengkap danlain-lain.
Semua ubarampe labuhan dibawa oleh para abdi dalem. Mbah Marijan langsung memimpin sendiri jalannya prosesi sebagai pembuka jalan. Turut mendampingi selama berlangsung prosesi hingga menuju tempat acara di Pos 2 beberapa anggota Tim SAR DIY dan relawan lainnya. Setelah berjalan mendaki selama lebih kurang 2 jam, rombongan tiba di tempat upacara. Ratusan orang yang sudah datang lebih dulu maupun yang datang bersamaan rombongan Mbah Marijan langsung duduk di sekitar tempat prosesi. Setelah dilakukan wilangan atau pengecekan satu-persatu barang yang akan dilabuh. Setelah dinyatakan lengkap semua ubarampe labuhan kemudian di tempat yang telah disediakan. Bersamaan dengan dibakarnya kemenyan dilakukan doa bersama memohon keselamatan. Usai dilakukan doa bersama barang-barang yang dilabuh kemudian diperebutkan warga yang ingin ngalap berkah.
Ubarampe yang dilabuh itu sebagai bentuk permohonan untuk mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan terutama kepada Sultan, negara Indonesia, Kraton Yogyakarta beserta warga Yogyakarta seluruhnya diberi keselamatan di jauhkan dari berbagai bencana terutama pasca erupsi Merapi tahun ini maupun berbagai bencana dan musibah lainnya.
Labuhan itu juga sebagai persembahan kepada penguasa Gunung Merapi yang dipimpin Eyang Kyai Sapu Jagad, Empu Rama, Empu Ramadi, Krincing Wesi, Branjang Kawat, Sapu Angin, Mbah Lembang Sari, Nyai Gadhung Mlati dan Kyai Megantoro yang kesemuanya sebagai penguasa di Gunung Merapi. (jon)
Mbah Marijan yang ikut menjadi korban keganasan merapi (baca Kejadian Aneh-Aneh Sebelum Mbah Marijan Meninggal) menjadi headline dari banyak media. Hampir  semua media memberitakan kejadian ini yang menunjukkan betapa beliau menjadi tokoh sentral di negeri indonesia. Apalagi jasad mbah marijan ditemukan dalam posisi bersujud, (baca Mbah Marijan Meninggal, Posisi Sujud Atau Disujudkan ?)  maka tafsir dari posisi sujud beliau tentu sangat-lah beragam, yang rata-rata menunjukkan betapa jasad beliau ini adalah bentuk tunduk patuh kepada Allah swt, bukan tunduk kepada merapi yang konon di jaga oleh para jin ( Eyang Kyai Sapu Jagad, Empu Rama, Empu Ramadi, Krincing Wesi, Branjang Kawat, Sapu Angin, Mbah Lembang Sari, Nyai Gadhung Mlati dan Kyai Megantoro yang kesemuanya sebagai penguasa di Gunung Merapi, 26/08/2006 13:36 WIB Mbah Marijan Pimpin Labuhan Merapi).
Entah mengapa kejadian meninggalnya mbah marijan menjadi bahan yang kontroversial, sama dengan ketika beliau masih hidup saat tahun 2006 lalu, dimana semua mata tertuju pada sosok mbah marijan yang menolak mengungsi, <a title="

Menit-menit Akhir Mbah Maridjan

Bersama Wartawan Grup SURYA Sebelum Insiden Jenazahnya Sujud di Atas Sajadah Dimakamkan Hari Ini Pukul 10.00 WIB Sleman – SURYA- Akhirnya…
” href=”http://www.surya.co.id/2010/10/28/menit-menit-akhir-mbah-maridjan.html”>Menit-menit Akhir Mbah Maridjan
….
Mbah Maridjan sempat dianggap sebagai sosok kontroversial. Saat Gunung Merapi meletus pada 2006, imbauan pemerintah daerah dan bujukan aparat keamanan agar Mbah Maridjan turun mengungsi, tak dihiraukan. Bahkan Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sultan Hamengku Buwono X telah mengatakan, agar perintah pemerintah dipatuhi. “Biarpun saya jadi Sultan, saya tunduk kepada keputusan pemerintah,” kata Sultan saat Merapi meletus April 2006.
….
Tahun 2006 menjadi momen yang spesial, dimana akhirnya mbah marijan menjadi sosok yang penting di negeri ini, mulai menjadi bintang iklan jamu, Mbah Marijan, Juru Kunci Gunung Merapi, menjadi “Lelaki Pemberani” bersama Chris John, juara tinju dunia versi WBA. Kemudian beliau mendapatkan penghargaan otonomi award dari jawapos Kamis, 07 Juni 2007, Kearifan Mbah Marijan sampai akhirnya 15-April-2007  ANTARA News :: Wapres Hadirkan Mbah Marijan, 16/04/07 08:50  Mbah Marijan “Masuk” Golkar
Pada saat April-mei 2006 lalu, masyarakat terhipnotis dengan sosok juru kunci mbah marijan, dan memang terbukti beliau selamat pada letusan merapi tahun 2006 lalu, sehingga dari keyakinan itulah, beliau merasa aman dari letusan tahun 2010 ini. Saat April-Mei 2006 itu, masyarakat lupa dengan bahaya lain yang mengincar yaitu gempa bumi yogya, dan memang benar terjadi gempa bumi yogyakarta 27-mei-2006, dimana sebelum kejadian itu telah diperingatkan akan terjadinya bencana itu sebelum terjadinya.(brosur itu telah disebarkan, berupa himbauan agar tidak terlena dengan masalah merapi, dan akan datangnya gempa bumi tsb, brosur silahkan unduh di sini).
Disaat itulah segelintir orang mengingatkan akan sebuah peristwa yang memuat gempa bumi akan terjadi di yogya 27-mei-2006, sebelum itu hampir semua media di berikan sebuah press release, Tersebutlah tgl 22-05-2006 atau 5 sebelum gempa yogya, maka para penggiat milis the_untold_stories melakukan penyebaran brosur tentang gempa yogya, hal ini tercatat & terbukti sebagai saksi yang tidak terbantahkan karena tgl catatan milist tsb tidak bisa diubah (baca Lawan mbah Marijan, Mon May 22, 2006 5:41 am) Berikut cuplikan isi press release ke media terkenal: Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar